Jumat, 24 Juni 2011

Can't Wait For Tomorrow

Udah lama nih engga apdet nih blog. Banyak kejadian yang udah lewat dan ga sempet dituangin (emang aer??) diblog. Dan alhamdulillah besok gw sekeluarga bakalan melaksanakan ibadah umrah. Seneng, akhirnya setelah selang 4 tahun (kalo ga salah), gw bisa pergi kesana lagi. Insya allah disana gw bakalan fokus buat ibadah. Dan gw bakalan off selama kurang lebih 12 hari <<kasian nih blog, tuga minggu ga diapdet, langsung hiatus lagi :P

.............. (sfx: krik krik krik) ga tau lagi mau ngomong apa, gw cuma mau minta maap ke readers smua kalo gw ada salah (yang gw akui pasti banyak :P) tolong dimaapin ya, biar gw lancar ibadah disana. Buat yangmau nitip do'a juga monggo :)

Thus, I'll be gone for a while,


but don't worry, I'll be right back
because doens't matter how far away our path will take us

our hearts still connected, resonating to each other

Forever and ever, till death do us part
(ngutip dari convo sama arsa kmaren :P)

Kamis, 02 Juni 2011

Renungkanlah....

Suatu petang ketika orang" sedang sibuk berebut waktu untuk segera pulang kerumah masing" setelah melakukan rutinitas pekerjaannya, di sebuah halte busway terlihat seorang bapak dengan 3 anaknya yang masih kecil". Mereka sedang menunggu datangnya busway yang sebentar lagi akan membawa mereka pulang.

Ketiga anak itu berusia sekitar 8, 5 dan 3 tahun. Anak terkecil seorang putri, ia begitu cantik dalam dekapan sang bapak. Sedangkan kedua anak lainya yang putra sedang asyik bermain" kesana kemari. Itu lah ciri anak seantero dunia.

Tibalah saatnya busway ditunggu datang. Para penumpang pun seperti robot yang diperintahkan sama bergegas menuju pintu masuk busway, termasuk sang bapak dan ke-3 anaknya. Kemudian keluarga itu dapat duduk di kursi busway yang disusun seperti kereta api listril (KRL). Lalu ke-2 anak laki"nya beranjak dari kursinya dan bermain petak umpet di sela" tubuh orang dewasa yang sebagian besar mengisi ruang busway itu sambil berteriak girang.

Terlihat beberapa penumpang yang wajahnya menjadi begitu muram. Mereka merasa tidak nyaman dengan kegaduhan itu hingga akhirnya ada seorang penumpang pria yang ketus menyatakan protesnya ke sang bapak: "Pak, tolong anaknya di atur ya! Disini kanpenumpang juga ingin tenang. Sudah capek kerja, eh pulang kok masih ada aja yang ganggu!". 

Lalu sang bapak sambil menggendong putrinya pun menjawabnya dengan senyum: "Maaf ya mas, ibu mereka barusaja meninggal sore ini di rumah sakit, dan saya belum mengatakan hal ini ke mereka. Nanti begitu sampai dirumah saya akan mengatakannya, biarlah mereka merasakan kegembiraan yang menjadi hak mereka karena saya merasa mereka akan banyak kehilangan kegembiraan setelah tahu bahwa ibu yang biasa mengasuh mereka dan menyayangi mereka setiap saat sudah tidak bersama mereka lagi selamanya. Mas tidak keberatan kah kalau mereka bermain sebentar saja di bus ini?".

Mendengar apa yg dibicarakan sang bapak, sebagian penumpang yang mendengarnya lalu terdiam dan merenung, termasuk pria yang baru saja memperotes sang bapak dengan ketus. Tiba" mereka teringat akan kasih sayang dan kesalahan" yang pernah mereka perbuat kepada ibunya.

Diam" diantara mereka ada yang menggambil handphone di saku celananya, lalu jari jempolnya membuat baris kalimat "Ibu apakabar? Besok pagi saya mau pulang menjenguk ibu. Maafkan segala salah saya bu". Kemudian dia mengirimkan sms itu ke nomor ibunya dan ia berharap masih diberi kesempatan untuk berjumpa dengan ibunya besok.